Daihatsu Motor Company (DMC) menyuguhkan empat mobil konsep di hajatan Tokyo Motor Show 2015, yakni Daihatsu Nori Ori, Hinata, Tempo, dan D-Base. Bahkan diperkirakan jika diproduksi nanti salah dari konsep itu yakni D-Base sangat berpotensi ditawarkan di Indonesia. Apa alasannya?

“Kalau bicara mobil konsep dari sisi desain, baik itu desain eksterior, interior, maupun mesinnya, Daihatsu D-Base saya rasa cocok untuk disodorkan ke konsumen Indonesia. Saya sering ke Indonesia, jadi tahu bagaimana selera dan taste mereka,” papar Executive Designer Daihatsu Motor Company, Juna Nagata saat berbincang dengan detikOto di Yokohama, Jepang.

Hal senada diungkapkan Senior General Manager DMC, Toshinori Edamoto. Menurut pria yang selama 1998 – 2003 bertugas di Daihatsu Indonesia itu, konsumen Indonesia menyukai mobil dengan gaya yang memancarkan kesan sporty, irit bahan bakar, desain eksterior dan interior menarik, sekaligus bertenaga besar.

“Dan kalau Anda cermati, itu semua ada di konsep Daihatsu D-Base. Memang, versi konsep dengan versi produksinya acapkali ada sedikit perbedaan. Namun, dalam konteks pasar bisa saja dibuat lebih sesuai dengan keinginan konsumen,” paparnya.

Seorang petugas dari DMC yang memberikan penjelasan kepada wartawan, Nakao, menyebut panjang Daihatsu D-Base mencapai 3,4 meter (m), lebar 1,48 m, dan tinggi 1,49 m. Tampilannya yang berkarakter boxy alias sedikit mengotak di bagian sudut-sudutnya memancarkan kesan sporty.

Terlebih, Daihatsu menempatkan handel pintu belakang di pilar C, sehingga terlihat seperti mobil sport. Bumper depan, bentuk grill, bentuk lampu depan LED, serta side skirt berbentuk geometris bergerigi juga mendukung kesan sporty tersebut.

Untuk mesinnya, disebut menggunakan mesin tiga silinder berkapasitas 660 cc dengan transimisi otomatis CVT. Menariknya, mesin tersebut dilengkapi turbocharger sehingga tenaga yang disemburkan diklaim setara dengan tenaga mesin 1.000 cc.

Satu hal lagi teknologi yang digunakan mobil ini adalah Energy Saving Technolog yakni sistem pengereman regeneratif. Selain itu konstruksi mobil ini menggunakan bahan yang berbobot ringan.

Paduan dari rangkaian teknologi, konstruksi, serta mesin itulah menjadikan konsumen bahan bakar mobil ini irit. Daihatsu mengklaimnya mencapai lebih dari 30 kilometer untuk satu liter bahan bakar.

Hanya, soal kepastian apakah benar-benar ditawarkan ke Indonesia, baik juna Nagata maupun Edamoto mengaku tak berani memastikannya. “Kami hanya bicara soal potensi atau kemungkinan saja berdasar selera konsumen atas dasar pengamatan dan pengalaman. Soal bagaimana peluangnya Astra Daiahtsu Motor-lah yang berwenang bukan kami, jadi maaf kami tak bisa menjawabnya,” ujar Edamoto.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan, bicara soal kemungkinan, peluang itu tentu ada. Namun, kata dia, hal itu masih membutuhkan penelitian secara intensif.

Namun yang pasti, kata Amelia, kalaupun tidak ditawarkan untuk dijual namun hanya diperkenalkan saja di Indonesia hal itu juga menarik. Soalnya, bisa menjadi pintu bagi merek Daihatsu, bahwa merek asal Jepang ini juga memiliki teknologi yang tinggi untuk sebuah mobil kecil yang selama ini menjadi fokus produksinya.

“Artinya, akan kita pelajari dulu bagaimana respon pasar. Kalau biacar soal teknologi dan keunggulan lainnya, seperti desain dan lainnya mobil ini sangat menarik,” ujarnya.